Breaking News

Terdampak Banjir, Penyewa Pusat Perbelanjaan Tuntut Ganti Rugi ke Pemprov DKI

KABARNEWS.COM - Banjir merendam Jakarta dan sekitarnya beberapa waktu lalu turut berdampak pada aktivitas sejumlah pusat perbelanjaan. Atas kejadian tersebut, Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia menuntut ganti rugi ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta karena operasional sejumlah mal menjadi terhenti.

Ketua Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HPPBI), Budihardjo Iduansjah, mengatakan pihaknya telah bersurat kepada Pemprov DKI agar membahas kompensasi kerugian akibat banjir.

"Kita mau 'fair' sajalah untuk kompensasi banjir ini. Sejauh ini kita tuntutnya beberapa kebijakan yang menghambat bisa dicabut, seperti pajak," ujar Budihardjo. Demikian dikutip dari Antara, Minggu (12/1).

1 dari 1 halaman
Akibat banjir yang melanda Jakarta pada awal tahun 2020, sejumlah mal terpaksa tidak beroperasi demi keselamatan para pengunjungnya.

Salah satu contohnya, Mal Taman Anggrek yang terpaksa tutup karena kerusakan mesin pembangkit listrik akibat terendam banjir.

Demi menghindari banjir susulan, Mal Taman Anggrek membuat tanggul dengan karung sak pasir dan terpal untuk menghindari air masuk ruang pembangkit listrik di lantai paling dasar gedung.

Budiharjo juga menerima data, Mal Cipinang dan Lippo Puri Mal terpaksa tutup lebih dari sepekan. Melihat kondisi itu, bila dilakukan hitungan kasar maka satu mal bisa merugi sampai Rp15 miliar selama operasional tutup setengah bulan ini.

"Kita target permeter persegi Rp1 juta sampai Rp2 juta perbulan, ini mereka tutup setengah bulan. Misal Rp500.000, kali saja kalau luas mall ada 30.000 meter persegi, bisa rugi capai Rp15 miliar selama tutup," kata Budihardjo.


Tidak ada komentar