Breaking News

Konflik Makin Panas, Iran Berencana Bombardir Empat Kedubes Amerika Serikat

KABARNEWS.COM - Iran memiliki banyak rencana untuk menyerang Amerika Serikat. Setelah tiga pangkalan udara AS di Irak diserang, Iran juga berencana menghancurkan empat kedutaan besar Amerika Serikat di sejumlah negara.

Sejumlah pejabat AS berkomentar terkait rencana serangan Iran ke empat kedutaan AS di sejumlah negara. Mereka yakni Presiden AS Donald Trump dan Menteri Pertahanan AS Mark Esper. Bahkan mereka mengklaim sudah mengetahui adanya rencana serangan terhadap empat Kedubes AS.

Trump Sudah Tahu Empat Kedubes AS Bakal Diserang Iran
Presiden AS, Donald Trump menegaskan bahwa sebelum meninggal, Jenderal Iran, Qassim Sulaimani berencana untuk meledakkan kedutaan besar AS dengan serangan pesawat tak berawak. Tak hanya itu, Sulaimani juga mengancam beberapa kedutaan besar Amerika di luar negeri.

"Saya yakin itu (Sulaimani) sudah berencana mengancam empat kedutaan," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan Fox News.

"Soleimani secara aktif merencanakan serangan baru, dan dia menyasar kedutaan besar kami, dan bukan hanya kedutaan besar di Baghdad," kata Trump saat di Ohio, seperti dikutip dari BBC.

Intelijen Ketahui Niat Musuh Serang Kedutaan AS
Menurut pejabat senior pertahanan kepada wartawan, Kamis (9/1), AS memiliki intelijen yang bisa memantau dari berbagai plot dan ancaman yang melibatkan Soleimani, termasuk yang melibatkan rencana untuk menyerang kedutaan dengan bahan peledak.

Kemudian seperti dikutip dari Middle East Eye, Menteri Pertahanan AS Mark Esper pada Minggu (12/1) mengatakan belum mengetahui bukti secara spesifik dari para pejabat intelijen bahwa Iran berencana untuk menyerang empat kedutaan besar AS.

"Saya tidak melihat satupun mengenai empat kedutaan," kata Ester.

Esper juga setuju dengan Presiden Trump bahwa serangan lanjutan terhadap kedutaan besar AS mungkin terjadi. Namun menurutnya pernyataan Trump di kepada Fox News tidak didasarkan pada bukti spesifik tentang serangan terhadap empat kedutaan besar.

"Apa yang dikatakan presiden adalah bahwa mungkin ada serangan tambahan terhadap kedutaan. Saya berbagi pandangan itu," kata Esper.

Intelijen Geng Eight
Menteri Pertahanan AS Mark Esper dalam wawancara tentang "State of the Union" di CNN mengatakan bahwa pemerintah memiliki "kecerdasan yang sangat baik" soal serangan terhadap beberapa kedutaan besar. Menurutnya "kecerdasan" itu hanya bisa dilakukan oleh "Geng Eight", sekelompok kongres tinggi AS.

"Tidak ada diskusi dalam briefing Gang Eight bahwa empat kedutaan AS menjadi sasaran dan kami memiliki intelijen yang sangat bagus yang menunjukkan ini adalah target spesifik," katanya.

Kedutaan Besar AS di Baghdad
Sebelumnya, Kedutaan AS di Baghdad digeruduk warga Irak. Mereka menyerukan agar warga AS di Irak pergi dari wilayahnya. Kejadian itu sebagai buntut dari tewasnya Panglima Garda Revolusi Iran Qassim Sulaimani karena serangan udara drone Amerika Serikat di Bandara Internasional Baghdad.

"Dikarenakan meningkatnya ketegangan di Irak dan kawasan, Kedutaan AS menyerukan warga Amerika memperhatikan imbauan perjalanan Januari 2020 dan meninggalkan Irak secepatnya," kata pernyataan kedutaan AS, seperti dilansir laman Dawn, Jumat (3/1).

"Warga AS harus meninggalkan Irak dengan pesawat jika memungkinkan atau lewat darat jika tidak bisa".


Tidak ada komentar